03 June 2007

Penjarahan Bunga di tengah Pesta




Acara belum lagi usai, pengantin belum pula turun dari pelaminan dan para tamu masih banyak berada dalam ruangan... Namun di antara para tamu banyak yang dengan tenang dan ayiknya mencabuti hiasan bunga yang menjadi dekorasi pesta...



Kejadian tersebut menarik perhatian gw saat datang ke resepsi seorang teman malam ini. Kejadian serupa juga gw alami saat salah seorang anak dari sepupu gw menikah di anjungan Jawa Tengah TMII bulan Februari lalu. Namun bedanya pada saat itu ada seorang bapak dari satuan keamanan yang dengan beraninya menegur ibu-ibu yang mencabuti bunga dekorasi tersebut!





Gw sendiri gak habis pikir kenapa hal yang gw anggap memalukan itu dilakukan oleh banyak orang, mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak hingga anak-anak, dan mereka semua santai saja dengan perbuatan itu serasa tak punya salah ataupun dosa.





Lupakanlah tentang salah dan dosa. Gw gak berhak untuk menghakimi orang lain itu bersalah dan berdosa. Mari kita bicara tentang etika. Seharusnya sebelum pesta selesai, dekorasi dan hiasan termasuk bunga-bunga harus utuh pada tempatnya. Para tamu harusnya menyadari bahwa perbuatan itu tidak pantas dan harusnya menghormati mempelai yang mengundang mereka. Karena biasanya ketika seseorang mulai melakukan hal tersebut maka orang lain dengan mudah mengikutinya. Hebatnya pula bahwa anak-anak yang harusnya diajari disiplin oleh orang tua mereka juga dibiarkan saja mencabuti bunga-bunga tersebut.




Mungkin ini adalah hal kecil yang sesungguhnya tak pantas pula untuk dibesar-besarkan. Toh tak ada yang merasa dirugikan istilahnya. Tapi buat gw kalo memang mau mencabuti bunga-bunga itu mbok ya nanti setelah pesta selesai, karena toh bunga-bunga itu memang tidak terpakai lagi. Bukannya ketika pesta masih berlangsung... dan penjarahan terjadi dalam keramaian.